“Rapatkan dan luruskan shaf. Matikan HP, sekarang!!!” seruan yang mungkin tidak lazim terdengar pada sebuah jamaah shalat. Seruan mematikan HP ternyata sudah menjadi bagian tidak terpisahkan yang disampaikan oleh Imam sesaat sebelum takbiratul ikram selain merapatkan dan meluruskan shaf. Seruan ini muncul akibat keliwat seringnya suara HP mendadak bak tamu tak diundang berdering ditengah-tengah kekusyukan kita sedang melakukan shalat. HP yang pada jaman Rasulullah belum eksis, mendadak menjadi makhluk superpower yang membuat manusia, notabene penciptanya, malah menjadi budaknya.
HP memiliki daya pikat kuat yang membuatnya tidak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Dari 24 jam dan 7 hari yang dimiliki manusia, bisa saya pastikan HP anda on terus, mungkin hanya tersisa sekitar 1-3 jam seminggu HP anda off untuk sekedar di-charge. HP menjelma menjadi tangan ketiga manusia, ditenteng ketika berbelanja, di-keloni saat kita tidur, menyelinap di saku kemeja ketika rapat dengan bos, mungkin juga menggigil saat menemani kita mandi. Begitu luarbiasa HP ini menembus setiap sudut manusia, bahkan bagian paling sakral sekalipun yakni saat menghadap Allah.
HP memang didesain untuk memudahkan kehidupan manusia (pada awalnya), namun saat ini yang terjadi justru HP membuat kualitas kita sebagai manusia, makhluk berakal menurun. HP sebagai sebuah bentuk kemajuan jaman memang menawarkan keuntungan bagi pemakainya, namun juga ada ongkos yang harus dibayar. Rekreasi dengan keluarga menjadi tidak nikmat, akibat ayah sibuk menerima panggilan lewat HP. Tidak muncul suasana harmonis di rumah akibat masing-masing anggota keluarga asik bermain HP. Sedang bercengkrama dengan kawan mendadak diganggu HP berteriak-teriak memanggil. Bahkan ketika dilapangan tenes hendak servis mendadak HP berdering dan menghentikan permainan.
Saya tidak menyuruh anda untuk berhenti memakai HP lho! tapi alangkah baiknya jika kemajuan teknologi ini kita sikapi dengan bijak. Andalah yang memegang kendali! bukan HP anda. Maka jika memang ada momen-momen penting dimana anda tidak ingin mengangkat HP janganlah kemudian di-silent, matikan saja sekalian, lebih-lebih ketika menghadap Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
0 Comments:
Posting Komentar