Semenjak "terdampar" di apartemen Puri Casablanca Jakarta, yang ndilalah dilengkapi dengan fasilitas dapur. Maka semenjak itulah hasrat memasak tidak dapat lagi dibendung. Serasa tak puas dengan makanan yang disediakan disini, aku bermodal sayur-sayuran segar, bubuk cabe, nuggets, royco dan seorang asisten ahli memutuskan memasak sop merah pedas dan nuggets.
Ini adalah oleh-oleh dari perjalanan 20 jam Malang-Jakarta yang aku tempuh dengan menumpang KA Gajayana. Normalnya perjalanan ini ditempuh 'hanya' 14 jam saja, namun kemarin disebabkan ada kereta anjlok diseputaran Madiun sehingga KA Gajayana tidak dapat bergerak selama kurang lebih 3,5 jam lamanya.
Yang menarik dari perjalanan tempo hari adalah percakapanku seputar audio dengan seorang Bapak bernama Willy. Semua berawal dari "Senheisser". Awalnya aku tidak terlalu 'akrab' dengan Pak Willy ini. Namun semuanya berubah ketika saya mengeluarkan PX 80 dan MP3 player.
"Kamu gak usah keluar, kamu gak usah bingung, 150 juta itu aku yang nyari, aku juga yang keluar, kamu tau beres" kata temenku kepada 'calon' pasangannya.
Begitulah komitmen sebut saja Jono kepada Jona. Jono rela keluar dari instansi yang sama, rela bayar penalti, demi Jona bisa hidup bersama. Dan aku tegaskan ini bukan serial drama TV, ini riil terjadi di sebuah instansi bukan main.
Tidak sampai disitu saja, Jono sudah pernah melakukan hal-hal gila dalam hidupnya hanya untuk meyakinkan Jona bahwa Jono sungguh cinta bukan buatan. Jono sudah pernah keliling jawa (almost jawa) cuma buat ngrekam ekspresi ucapan selamat ultah buat Jona dr rekan-rekan yg tersebar seluruh Jawa, ini belum termasuk sejuta kebaikan dan perhatian Jono yang tidak tertangkap 'kameraku'. Jono really crazy about Jona.
Begitulah komitmen sebut saja Jono kepada Jona. Jono rela keluar dari instansi yang sama, rela bayar penalti, demi Jona bisa hidup bersama. Dan aku tegaskan ini bukan serial drama TV, ini riil terjadi di sebuah instansi bukan main.
Tidak sampai disitu saja, Jono sudah pernah melakukan hal-hal gila dalam hidupnya hanya untuk meyakinkan Jona bahwa Jono sungguh cinta bukan buatan. Jono sudah pernah keliling jawa (almost jawa) cuma buat ngrekam ekspresi ucapan selamat ultah buat Jona dr rekan-rekan yg tersebar seluruh Jawa, ini belum termasuk sejuta kebaikan dan perhatian Jono yang tidak tertangkap 'kameraku'. Jono really crazy about Jona.
Tuhan selalu punya cara mengajarkan aku bagaimana memaknai dan mensyukuri kehidupan ini.
Although ini sudah tahun kedua aku jauh dari keluarga namun setiap tahun selalu saja aku temui keluarga-keluarga baru. Luar biasa, benar kata Imam Syafi'i berikut :
Although ini sudah tahun kedua aku jauh dari keluarga namun setiap tahun selalu saja aku temui keluarga-keluarga baru. Luar biasa, benar kata Imam Syafi'i berikut :
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air mejadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan..
Aku temukan teman-teman baru sobat dan kerabat baru. Hanya rasa sukur yang mendalam yang bisa aku haturkan ke haribaanmu Tuhan. Alhamdulillah :)
Footnote :
1). Terimakasih banyak Reny Mayasari, Tina Hasanah, Harliana, Bagus R.S, Agung S.N, Pramudia W, Aldo S for this beautiful #26 birthday :)
"Tepat jam 12 :00 WIB" |
"My 26 birthday present, Yeay!!" |
"Pose dengan baju hadiah #26" |
"My BRI's Family" |
"Thanks God I Found Them" |
Footnote :
1). Terimakasih banyak Reny Mayasari, Tina Hasanah, Harliana, Bagus R.S, Agung S.N, Pramudia W, Aldo S for this beautiful #26 birthday :)
Senin, 08 Agustus 2011
Dunia dlm perspektif Andik,
The Diary
0
Comments
Dirgahayu SMAN 3 Malang | Bhawikarsu
Bhaktya ... Widhagda Karya Sudhira
S'bagai dasar hidup bahagia
Ku tak pernah lengah akan tugas s'bagai pelajar
Menjunjung tinggi peradaban bangsa [.........]
Dirgahayu SMAN 3 Malang semoga tetap jaya di darat laut dan udara
Mencetak insan pribadi yang menjadi penerus cita-cita bangsa
berperan aktif memajukan kesejahteraa umum dan kontribusi kepada umat manusia
Salam Kangen
Andik Kurniawan
a.k.a "teloer"
alumni angkatan 2000 eks CGV-2, Dosa Besar dan P3Ps1
Another hits maker single from One Republic~ Good Life~
Ryan Tedder berkata : " Jika saya sendiri tidak merinding ketika menulis bagian reff-nya, maka mungkin fans juga tidak merasa yang sama. Saya pingin membuat bulu kuduk mereka(fans) berdiri. Lagu-lagu kami memiliki melodi yang sederhana namun bercerita tentang kehidupan riil. Ini adalah komplesitas yang memakai topeng kesederhanaan"
Lagunya recommended banget guys :)
"Assalamualaikum blog, apa kabar cuy? lama ya rasanya aku tidak berkeluh kesah lagi kepadamu. Terakhir mungkin kurang lebih 1 1/2 tahun yang lalu ya :) ya beginilah blog, kalau sudah tidak ada lagi tempat aku bisa mengeluh dan mengaduh, ujung-ujungnya aku ya ke kamu blog. Kamu jangan bosen-bosen lah ya, kalo kamu aja sudah bosen, cuy, bisa gila aku nanti dibuatnya :)"
Aku rasa ini definitely bulan-bulan terberat dalam hidupku. Bulan-bulan dimana aku harus menghadapi tekanan dari para asessor, tugas-tugas yang mengalir bak air bah, masih juga harus mengalami masalah percintaan. Serasa tidak ada jeda waktu yang bisa aku gunakan untuk hanya sekedar menghela nafas. Parahnya lagi aku tidak memiliki tempat bersandar, blog!
Kalau aku ini ibarat kapal, maka aku ini adalah kapal nelayan bermesin tunggal yang terombang-ambing di tengah badai besar di lautan lepas tanpa ada bantuan maupun tempat untuk membuang sauh. Terkatung-katung, ngalor ngidul tanpa navigasi yang jelas.
Blog, pernah gak sih kamu ambil satu keputusan berdasarkan murni pertimbangan kebaikan bersama namun justru sekarang kamu malah jadi "Enemy of the State" alias musuhnya orang banyak. Keputusan yang dianggap baik justru malah berbalik jadi the worst decision i've ever made ?
Dicela di twitter, dihantam di telpon, dimaki di smsSaat ini bisa aku bilang dunia sedang tidak bersahabat denganku, blog! Belum pernah aku mengalami situasi yang so overwhelming seperti saat ini. Sedih, pedih, pahit, juga diperlakukan seperti ini, Blog! Ga enakk! serius!
Ibarat aku ini pelanduk, maka ada dua gajah besar yang berada diantara kutub yang berbeda. Ketika aku mendukung gajah A, gajah B marah besar terhadapku. Ketika aku mendukung gajah B, macan, singa, harimau semuanya aja langsung marah besar terhadapku. Nasib pelanduk ini akhirnya cuma ditengah-tengah, pun paling sial juga mati terinjak salah satu gajah itu.
Blog, aku sudah bikin satu (lagi) kesalahan terbesar dalam hidup aku. Total sama kejadian di tahun 2009 itu berarti (yang kasat mata) sudah dua kesalahan besar aku buat dalam 25 tahun aku hidup. Bedanya kalau di 2009 aku jadi korban penderita, sekarang aku malah jadi pelaku/tersangka utama.
Memang dari awal aku yang salah, kurang hati-hati, terlalu terburu nafsu, tidak cermat dalam mengambil keputusan maupun kesimpulan. Aku sendiri tidak tahu persis apa penyebab kecerobohanku ini, aku yang lumayan punya jam terbang dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis, malah seperti grasak-grusuk (aku baru bisa merasakannya sekarang). Aku malah bermain seperti amatir, tanpa perhitungan, tanpa perencanaan yang matang. Ah mungkin aku sudah dibutakan oleh cinta, atau mungkin nafsu pribadi.
Aku bermain terlalu koboi, seakan siap menghadapi sekawanan kuda-kuda liar tanpa takut sedikitpun walau dalam keadaan mabuk.
Dan sekarang berlakulah hukum tabur tuai, siapa yang menabur benih dia yang akan menuai (hasilnya). Aku jadi mengecewakan banyak pihak. Apa yang aku tabur dengan tidak sesuai sistem dan prosedur, kini aku menuai kegagalannya. Sebuah harga yang sangat mahal untuk memberikan aku pelajaran bagaimana menjalin sebuah hubungan.
Sungguh skenario yang luar biasa dari Tuhan Pemilik Alam Semesta ini, yang dengan kemurahanNya aku kemudian diberikan pengalaman melalui kesalahan terbesarku no. 2 ini. Dia memberiku peran sentral dalam sebuah drama percintaan, peran yang ternyata antagonis, dan ending yang jauh dari manis.
Hati kecilku memberontak terhadap skenario Illahiah ini, yang mengharuskan aku jadi orang terlaknat dan dikutuki oleh teman-teman baikku, harus mengambil sikap yang sangat pengecut, sangat tidak gentle. Mematahkan hati seorang wanita baik-baik.
Beginilah hakikat seorang manusia, dia hanya aktor dari skenario milik sang Sutradara Kehidupan. Tidak pernah memilih dilahirkan dari rahim siapa, tidak pernah bisa memilih mati dalam keadaan apa. Semua sudah digariskan, semua sudah menjalani perannya masing-masing, yang sudah dibagikan secara adil dan proporsional di lahulmahfudz.
Memang ini jalan yang sudah diberikan oleh Pemilik ruh, tugas aku hanya mengambil hikmah dan belajar dan terus belajar dari noda-noda yang selalu aku buat dalam kehidupan ini.
Beberapa kejadian di dunia ini memang akhirnya ada yang remain unspoken, tidak dijelaskan secara gamblang, tidak dijelaskan secara rinci, malah justru digelapkan atau disamarkan. Tujuannya tidak lain tidak bukan lebih menjaga situasi maupun kondisi status quo. Karena jika kemudian hal ini dijabarkan secara lugas, jelas malah kondisi yang muncul lebih jelek daripada status quo dipertahankan. Bisa lebih out of control ! saya rasa itulah kenapa kemudian ada beberapa kejadian di Indonesia maupun di dunia ini yang menjadi simpang siur alias status quo.
Kondisi yang aku jelaskan diatas terlihat sangat jelas dalam alur film "watchmen". Perang nuklir antara Soviet dengan US dapat kemudian diredam dan malah melahirkan kedamaian dengan menstatus quo kan atau mengkambing hitamkan dr. Manhattan. Padahal jelas-jelas Veidt lah yang menskenario itu semua. Skenario yang keji bagi dr. Manhattan, namun jelas malah membawa perdamaian walau underlyingnya sesuatu yang keji. Malah semua yang tahu akan ketidakbenaran yang terjadi dibungkam. Dunia akhirnya terselamatkan. Sangat Amerika sekali, yang penting hasil, don't care the process within! celakanya ini tidak hanya occur di film, aku mengalaminya.
Dini hari menyergap kota Semarang, namun ini belumlah tuntas. Dalam hening malam ini aku hanya bisa mengeluh dan bergumam, berpikir dan mengenang kembali titian jalan yang sudah aku pintal sepanjang usiaku. Sering dalam aku memintal helai demi helai-nya ada hati yang terluka, ada senyum yang tidak berbalas, ada kasih yang tidak sampai, ada harapan yang sirna, ada air mata kepedihan yang mengalir turun, ada isak tangis yang pecah, ada duka yang mendalam, pun tak sedikit derai tawa riang gembira,suka dan cita, janji dan realisasi, cinta yang tumbuh dan bersemi, hari-hari yang tak lagi sepi. Untuk kesemua itu mungkin tiada cukup berucap maaf, mungkin tiada cukup dibalas dengan bulan maupun bintang. Ternyata kemampuan manusia hanya sampai disini. Mungkin hanya yaumil mizan lah tempat seadil-adilnya pembalasan, terhadap setiap kebaikan maupun keburukan yang aku tabur maupun tuai.
Tulisan ini bukan excuses atas kelalaian, kekhilafan maupun kesalahan yang telah aku perbuat. Ini lebih merupakan catatan kaki, sebuah pelajaran berharga yang mugkin bisa aku ceritakan ke anak-cucuku kelak. Tidak aku memohon, kepada siapapun, dan pihak manapun untuk memahami, bersimpati, memaafkan ataupun mengikhlaskan. Biarlah aku dan Tuhanku, tempat aku memasrahkan semua perkara-perkara ini.
Dalam doa kecilku pagi ini, memang bukan di musola atau di masjid, melainkan dari sebuah kamar sederhana, aku lantunkan doa kepada hati-hati insan dunia yang mungkin pernah sengaja atau tidak sengaja terluka, kepada setiap perkataan yang tiada berkenan, semuga dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Footnote : 1). Writing while playing a. Geisha-cinta dan benci b. Vidi-pelangi di malam hari
Buraidah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian, dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya.”
Satu ketika sembari melepas penat setelah seharian berkutat dengan pekerjaan di kantor, aku dan rekan-rekanku mengunjungi sebuah tempat makan pem-pek yang konon paling kondang se-Semarang raya.
" Satu kapal selam, minumnya jeruk anget" kataku. Lalu kamipun larut dalam obrolan-obrolan ringan seputar pekerjaan.
Tak selang beberapa lama, datanglah seorang anak muda usia yang mendekat kepadaku dan kemudian dengan isyarat dia menawarkan diri untuk menyemir sepatuku. Bajunya lusuh penuh bekas semir disana-sini, raut wajahnya lelah, dan jelas terlihat dia sudah banyak mengalami pahit getir kehidupan (mungkin lebih banyak dari yang pernah aku rasakan). Tanpa babibu lagi aku serahkan sepatuku kepada anak itu. Seketika pikiranku melayang, sungguh hidup ini telah begitu berat, hingga anak yang masih begitu belia harus berpeluh-peluh mencari nafkah. Pukul 19.00 dan si anak ini nampaknya sudah sejak sore kesana kemari menawarkan jasa semir sepatunya.
Apa ya cukup mengandalkan uang dari jasa semir macam ini?
Ah salut aku padamu, sedari kecil kau sudah mampu berkekuatan hati untuk tetap tabah dan tegar menjalani hidup yang keras alih-alih mengeluh dan meratapi keadaanmu.
My personal opinion is "menyemir sepatu somehow terasa lebih terhormat dan bermartabat ketimbang jadi pengemis jalanan". Keduanya atas nama mencari makan, keduanya butuh skill, bedanya kalo semir servis dulu baru uang nah kalo pengemis gak ada servis.
Agak menyesalkan juga sih sikap seorang teman yang menapik tawaran semir dari si anak.
"ayolah bro..it wont cost you a dollar" gumamku dalam hati.
Lagian inikan ajang kita bersedekah yang mudah dan gak rempong.
Lagi-lagi kemudian pikiranku melayang-layang, sebenarnya kita ini memang di"tuntut" banyak bersedekah. Setiap karunia hembusan nafas, karunia pikiran, karunia rejeki, dan banyak lagi itu semuakan ada sedekah yang harus di"bayarkan". Aku punya satu pengalaman menarik, bulan februari ini jujur saja aku agak kurang bersedekah. Biasanya begitu aku terima gaji, sudah otomatis aku sisihkan untuk bersedekah terlebih dahulu. Nah karena ke alpa-an ku ini, Alloh nampaknya kurang berkenan, akhirnya pada suatu transaksi tiket pesawat (pekerjaan sampingan) aku harus mengganti rugi klien ku sebesar beberapa ratus ribu karena salah booking. Awalnya aku sebel bukan buatan, karena untung dari ticketing tidak seberapa namun aku harus menanggung kerugian yang cukup lumayan. Namun akhirnya aku tersadar, aku lalai bersedekah. Alhamdulillah aku disadarkan olehNya.
Sedekah itu mudah, sedekah itu justru mendekatkan bukan menjauhkan rizki. Banyak jalan untuk bersedekah. Cukup amati sekitar lingkungan kalian, aku yakin akan kalian temukan obyek-obyek sedekah. Selamat bersedekah :)
footnote:
1. This photos taken withou permission from anggitosoegito, thanks ya Mbak :p
Agak menyesalkan juga sih sikap seorang teman yang menapik tawaran semir dari si anak.
"ayolah bro..it wont cost you a dollar" gumamku dalam hati.
Lagian inikan ajang kita bersedekah yang mudah dan gak rempong.
Lagi-lagi kemudian pikiranku melayang-layang, sebenarnya kita ini memang di"tuntut" banyak bersedekah. Setiap karunia hembusan nafas, karunia pikiran, karunia rejeki, dan banyak lagi itu semuakan ada sedekah yang harus di"bayarkan". Aku punya satu pengalaman menarik, bulan februari ini jujur saja aku agak kurang bersedekah. Biasanya begitu aku terima gaji, sudah otomatis aku sisihkan untuk bersedekah terlebih dahulu. Nah karena ke alpa-an ku ini, Alloh nampaknya kurang berkenan, akhirnya pada suatu transaksi tiket pesawat (pekerjaan sampingan) aku harus mengganti rugi klien ku sebesar beberapa ratus ribu karena salah booking. Awalnya aku sebel bukan buatan, karena untung dari ticketing tidak seberapa namun aku harus menanggung kerugian yang cukup lumayan. Namun akhirnya aku tersadar, aku lalai bersedekah. Alhamdulillah aku disadarkan olehNya.
Sedekah itu mudah, sedekah itu justru mendekatkan bukan menjauhkan rizki. Banyak jalan untuk bersedekah. Cukup amati sekitar lingkungan kalian, aku yakin akan kalian temukan obyek-obyek sedekah. Selamat bersedekah :)
footnote:
1. This photos taken withou permission from anggitosoegito, thanks ya Mbak :p
Langganan:
Postingan (Atom)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.