
Ente ente pade liat kan gimana parahnya banjir di daerah pantura. Wah dah setinggi-tingginya deh pokoknya. Walhasil akibat Pantura lumpuh, perekonomian Jawa sedikit banyak terpengaruh. Koq bisa ?

Jaman Belanda dulu, Daendels (kalo gak salah) adalah pencetus ide pembangunan jalan Pantura. Pantura ini panjangnya (sak elingku rek yo!

Saat ini sudah 60 tahun lebih Indonesia merdeka, dan banyak yang bilang, termasuk saya juga, Indonesia sudah semakin maju. Benarkah ?
Melihat keadaan jalur Pantura saat ini, terasa memprihatinkan. Bayangkan saja jalur perkonomian kelas 1 Indonesia kali ini berlubang dan banjir tinggi banget. Karena banjir ini, jalan Pantura ada yang ditutup. Terakhir saya dengar dari media bahwa antrian truk dan kendaraan udah sepanjang 4 km terjebak banjir. Ternyata eh ternyata diantara antrian panjang yang gak bisa jalan itu ikut gak bisa jalan juga komoditas-komoditas pangan. Sayur-sayur pada layu, telur pada busuk, dan saya yakin orang-orang yang terjebak banjir di Pantura juga dalam kondisi sama kayak komoditas tadi, pada busuk, hehehe

Pemerintah saya yakin gak akan meminta maaf atas hal yang satu ini, mereka mang Cuma bisa bilang "ini kan karena tingginya curah hujan!" "ini kan karena daerah tersebut lebih rendah dari permukaan air laut" "dan bla..bla bla yang laen" .. Teman saya suka bilang "Walah kalau Cuma bilang kayak gitu tok , Shinchan yo bisa !!"


Bahkan rencananya nanti kalau udah kemarau pantura bakal di tinggiin 25 cm lagi. Yah kalau anda tanya gimana pendapat saya?sebagai mahasiswa yang belum juga lulus, saya bilang
"Well, meninggikan jalan tentu saja tidak akan mengatasi masalah tersebut. Artinya kalau curah hujan bertambah apa ya mau ditinggikan terus tuh jalan ?!"
Anda mungkin bertanya " Lalu menurut Mas apa solusinya?"
Saya jawab " Pemerintah harus membuat jalur alternatif dan gak Cuma ngandalin jalan Pantura. Karena gimanapun juga gak bisa mensentralisasi arus perdagangan di satu jalan saja. Kalau da mampet kayak gini terus gimana?"
Anda mungkin bilang " Kan udah ada jalur selatan ?!"
Dengan tenang saya jawab " E dodo Ee, please dunk ah

Sementara kita berdebat, satu komoditi kembali membusuk dan pasar-pasar jadi kehabisan stok. Harga-harga merangkak naik !!!

Anda nampak belum puas " Tapi kan itu salah pengusaha dan distributor, kenapa terlalu berpatokan jalur Pantura untuk kirim barang?"
Saya jawab " Lhoh ? Saya bisa jawab apa?! itu hak mereka lah mau pilih mana. Secara daripada pilih jalur selatan yang notabene gak beraspal semulus Pantura mendingan terjebak banjir di Pantura !!?" Dalam hati saya berkata "ehh bener gak ya statement saya barusan

Anda nampak makin marah dengan jawaban saya yang murahan, seketika anda yang mungkin memilih SBY waktu pemilu dulu semacam naik pitam. Bogem mentah sudah mau anda lepaskan. Saya ?! Saya ya kabur lah

Dan si Meneer itu pun tertawa dalam kubur nya, meskipun kuburnya sempit dan mungkin disiksa juga sama malaikat (Wallahua'lam), tapi peristiwa banjir di Pantura tentu cukup menghiburnya.
Siapa bilang Indonesia makin maju?
Sebenarnya kita belum beranjak dari jaman Belanda.
Hukum-hukum semua masih berkiblat Belanda.
Konon Gorong-gorong Belanda lah yang bikin Malang masih jarang Banjir, tapi setelah banyak dibongkar sama Pemerintah jadilah banjir dimana-mana..
Pantura juga ide Belanda..
Kalau ada pemain speakbola negeri Belanda yang memiliki darah Indonesia, semua orang Indonesia pada girang heooh dan takjub. Padahal buat orang Belandanya sendiri bisa jadi itu aib (Ups !!


Ha ha ha ha

0 Comments:
Posting Komentar