Rabu, 18 Maret 2009

Strategi Pemberdayaan Industri Kecil Sebagai Penggerak Ekonomi Daerah Sekaligus Sebagai Peredam Gejolak Akibat Krisis Finansial Global


Abstrak
Industri kecil adalah tulang punggung perekonomian bangsa yang mampu bertahan di saat krisis. Strategi Pemberdayaan Industri kecil meliputi strategi manajemen inovasi dan teknologi, pemberdayaan angakatan muda dan pengembangan inkubasi bisnis, dan penerapan klaster industri sehingga mampu merubah karakter indsutri kecil menjadi industri kecil yang berwawasan global.


1. Latar Belakang
Krisis ekonomi global yang diawali dari goyahnya ekonomi Amerika Serikat telah membawa banyak negara turut merasakan akibatnya. Kompas (6/3/2009) menyatakan bahwa sudah lebih dari 16.329 orang tenaga kerja industri Indonesia terkena PHK akibat krisis ekonomi global. Daya beli masyarakat semakin melemah padahal harga-harga kebutuhan pokok cenderung semakin mahal, keadaan ini menimbulkan kekhawatiran banyak pihak bahwa Indonesia akan kembali masuk ke dalam jurang Krisis seperti yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu. Krisis diprediksi baru akan berakhir pada tahun 2010 dengan catatan negara-negara yang menjadi korban krisis memiliki kebijakan yang tepat untuk menggerakkan sektor ekonominya. Salah satu formula yang patut dipertimbangkan pemerintah Indonesia adalah dengan melakukan pemberdayaan Industri Kecil Indonesia.
Industri kecil yang akan dikembangkan pada tulisan ini bukan merupakan industri konvensional seperti yang sudah ada saat ini, namun merupakan jenis indutri kecil yang dikelola secara profesional, dimotori oleh mahasiswa dan kalangan akademisi , berorientasi teknologi sehingga industri tersebut mampu tumbuh mencapai ukuran yang realistik.

2. Karakteristik Industri Kecil Indonesia
Industri Kecil Indonesia cukup dominan jika dibandingkan dengan sektor yang lain, Industri kecil mampu menyerap lebih dari 80% dari total tenaga kerja Indonesia sehingga sektor ini mampu menjadi katup peredam gejolak ekonomi dan sosial (Winarni, 2006). Ketika krisis moneter tahun 1998 sektor Industri kecil mampu tumbuh 13% saat perekonomian Indonesia justru minus. Ketidaktergantungan kepada komponen-komponen impor menyebabkan sektor ini mampu meraup pertumbuhan positif selama krisis terjadi. Kenyataan ini memberikan bukti bahwa strategi pemberdayaan maupun penumbuhan industri kecil menjadi hal yang esensi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hanya saja meskipun mampu menyerap sebagian besar dari angkatan kerja, kontribusi industri kecil terhadap PDB Indonesia hanya 42,8% saja. Industri Kecil Indonesia dikelola dengan manajemen sederhana, sumberdaya manusia yang kurang terdidik, penguasaan teknologi yang rendah, dan permodalan yang minim (Tambunan, 2002). Jika kondisi ini dibiarkan maka tidak ada lagi sektor yang mampu menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Keadaan yang tentunya akan menghantar Indonesia makin terpuruk akibat krisis global.

3. Strategi Pemberdayaan Industri Kecil Indonesia
Kemajuan yang diraih oleh kebanyakan negara-negara maju di dunia merupakan akibat dari pengelolaan dan pengembangan industri-industri dalam negeri sehingga mampu menggerakkan perekonomian negara tersebut. Jika Indonesia ingin menjadi salah satu negara maju tersebut maka diperlukan kebijakan maupun strategi yang baru untuk mengembangkan potensi inustri kecil Indonesia. Kebijakan dan Strategi yang dipakai selama ini terbukti kurang efektif dan lemah dalam implementasinya (Djamhari, 2004).

3.1 Strategi Manajemen Inovasi Berbasis Teknologi
Inovasi) adalah alat khusus para wirausahawan dalam mengeksploitasi perubahan sebagai suatu bisnis atau jasa yang berbeda. Inovasi dapat disampaikan sebagai suatu disiplin, mampu dipelajari dan mampu dipraktekkan. Inovasi tidak selalu berbentuk penemuan baru (invention), artinya dalam melakukan inovasi terhadap suatu produk atau jasa tidak selalu dengan memunculkan sebuah penemuan baru, inovasi dapat muncul melalui perbaikan kualitas pelayanan jasa maupun produk, memperbaiki sistem yang telah ada dan dapat juga merupakan integrasi beberapa komponen menjadi satu sistem. Dengan demikian akan bermunculan produk maupun jasa yang memiliki nilai jual.
Keberadaan teknologi tidak bisa dipisahkan dari inovasi, dengan menggunakan teknologi maka akan diperoleh cara atau metode untuk melakukan pemberian nilai tambah kepada proses, produk maupun penyederhanaan sistem. Dengan kata lain tidak akan ada suatu inovasi tanpa penguasaan teknologi.
Pengaturan terhadap sumber daya manusia dan teknologi untuk mencetuskan sebuah inovasi adalah inti dari manajemen inovasi berbasis teknologi. Manajemen Inovasi dan teknologi memerlukan keterlibatan kalangan akademisi untuk terlibat dalam sistem manajemen sebagai penyedia kebutuhan tenaga-tenaga berpendidikan dan terampil selain itu juga bertindak sebagai laboratorium munculnya inovasi-inovasi untuk kemudian diaplikasikan pada industri.
3.2 Angkatan Muda dan Inkubasi Bisnis
Angkatan muda indonesia merupakan agen perubahan yang harus memegang peranan penting dalam pembangunan negeri ini. Alih-alih mencari pekerjaan, seharusnya dari angkatan muda ini muncul industri-industri kecil kreatif yang mampu menyerap tenaga kerja.
Peranan angkatan muda seharusnya di awali sejak di bangku perkuliahan yaitu dengan dikenalkan kepada bidang kewirausahaan, sehingga sejak dini memiliki kemandirian untuk tidak berparadigma job seeker. Mahasiswa juga dibekali dengan ilmu bussiness plan yang memungkinkan perencanaan industri secara matang sehingga industri yang muncul meskipun tingkat lokal tapi memiliki visi yang global.
Model sinergi yang diharapkan dapat muncul adalah dari kalangan Industri membantu dalam pengadaan riset, kebutuhan teknologi dan fasilitas produksi, dan merupakan basis pengujian pengetahuan baru. Kalangan akademisi membantu dalam fasilitas belajar dan mengajar, ketersediaan dosen, dan kurikulum yang mengatur mengenai kewirausahaan.
Dalam rangka meminimalisir usaha-usaha dari kalangan mahasiswa yang gagal di tengah jalan, maka diperlukan keberadaan sebuah inkubator bisnis. Inkubator bisnis merupakan sebuah fasilitas yang dirangkai dengan serangkaian kegiatan dimana para pengusaha muda mendapatkan informasi dan asistensi, peralatan yang mungkin tidak terjangkau, atau tidak terakses. Keberadaan Inkubator bisnis memiliki keuntungan antara lain : merupakan sarana mempersiapkan industri-industri kecil agar siap bertarung di pasar global, mengembangkan industri yang dibekali teknologi memadai, mendorong tumbuhnya minat berwirausaha, memanfaatkan secara optimal tenaga pendidik untuk mengembangkan industri-industri tersebut.

3.3 Penerapan Klaster Industri
Klaster industri adalah suatu konsentrasi geografik dari berbagai perusahaan yang memiliki hubungan dengan berbagai industri dan instansi yang masih berhubungan satu dengan yang lain. Klaster industri merupakan cara yang efektif dalam melaksanakan kebijakan mikroekonomi, strategi ini juga mampu meningkatkan kompetensi kunci produktifitas dan inovasi sehingga akan menghasilkan kemajuan bagi ekonomi keseluruhan (Gumbira, 2007).
Kelebihan sistem klaster Industri yakni memungkinkan kemudahan bagi perusahaan dalam merekrut tenaga kerja yang terampil, terdapat kelimpahan sumber daya, terdapat infrastruktur yang memadai, dan didukung oleh visi yang sama yang dimiliki pengusaha-pemerintah-dan institusi pendidikan.
Negara-negara maju memiliki contoh-contoh penerapan strategi klaster industri yang mengakibatkan industri tersebut mampu memberi kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasionalnya. Contoh tersebut antara lain :

1.Klaster industri tekstil dan produk tekstil di Jaipur, Mumbay, Kalkuta, Chennai di India
2.Klaster industri elektronika di Penang, Malaysia
3.Klaster industri tekstil Torreon, Meksiko Utara.
4.Klaster industri tekstil Emilia-Romagna, Italia
5.Klaster industri otomotif Baden Wuerttemberg, Southern Germany
6.Klaster industri teknologi informasi, Lembah Sillicon, Kalifornia


Indonesia juga memiliki potensi industri yang tidak kalah potensial jika dibandingkan dengan klaster industri yang dimiliki oleh negara lain. Potensi industri yang dimiliki daerah di Indonesia antara lain :
•Jabotabek (pakaian, furniture, barang-barang dari bambu, rotan dan kayu; sepatu; barang gerabah atau produk tanah liat)
•Surabaya Raya (pakaian; barang dan kerajinan kulit; sepatu; tekstil)
•Bandung Raya (pakaian; sepatu; makanan; gerabah)
•Temanggung-Malang (pengolahan tembakau dan industri rokok kretek)
•Surakarta-Yogyakarta (barang gerabah; pengolahan tembakau dan industri rokok kretek)
•Tegal (pakaian; produk-produk pabrikasi barang logam)
•Cirebon (pakaian; tekstil; makanan)
•Tulung Agung-Trenggalek (barang gerabah, pakaian)
•Semarang (percetakan, penerbitan dan industri terkait; produk-produk barang logam)
•Jepara-Pati (furniture dan barang seni dari kayu, bambu dan rotan; produk barang-barang logam)

4. Kesimpulan dan Saran
Penerapan Strategi pemberdayaan Industri kecil membutuhkan sinergi antara kalangan akademisi, pemerintah, investor maupun perusahaan besar. Pemberdayaan Industri kecil akan membantu menggerakkan perekonomian yang merupakan tulang punggung sektor riil sehingga diharapkan akan membantu menekan laju kemiskinan dan laju pengangguran Indonesia.

5. Daftar Pustaka

Gumbira, E. 2007. Modul Lokakarya Pengantar Inkubator Bisnis dan Pengembangan UKM Departemen Teknologi Industri Pertanian Brawijaya. Malang

Pantjar,S, Dewa K.S.S, Muhammad Iqbal dan Iwan Setiadjie. 2004. Pemberdayaan Petani Miskin Melalui Inovasi Teknologi Pertanian Di Nusa Tenggara Barat. http://ntb.litbang.deptan.go.id/2004/MU/pemberdayaanpetani.doc

Smith, V.R. Industry Cluster Analysis: Inspiring A Common Strategy For Community Development. http://extension.psu.edu/workforce/briefs/INDclustAnal.pdf

Winarni,E. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Melalui Peningkatan Aksesibilitas Kredit Perbankan. Infokop No. 29 Tahun XXII
Mashudi,D. 2007. Mendongkrak Daya Saing UKM. http://www.surya.co.id/web

Seharusnya paper ini saya submit ke Ary Suta Papaer Competition 2009, tapi karena satu dan lain hal akhirnya gak jadi.

Semuga bermanfaat buat pembaca.

1 Comments:

Anonim mengatakan...

terima kasih atas dipublishnya paper anda, cukup mencerahkan,,

Posting Komentar

 
;