Senin, 20 Juli 2009 4 Comments

Kembali lagi ke bumi

Selama beberapa bulan aku mulai merajut asa kembali, selama beberapa bulan aku diliputi mimpi-mimpi kembali. Sayap yang luka mulai sembuh, aku sudah mulai terbang lagi menatap masa depan. Aku bermandikan semangat!

Meski situasi tiada lagi sama, tapi aku yakin i can fix this. Tapi 20 Juli ini aku merasa kembali lagi ke bumi..

Jika dunia adalah hanya seujung kukunya surga, maka menyapamu adalah oase telaga bagi dahaga rinduku. Bertemu denganmu kenikmatan bagiku. Surgaku ada di dalam dirimu, tapi sebuah comment di FB membawaku jatuh ke bumi.


Mungkin aku salah persepsi, mungkin ini cuma dugaanku yang bisa salah sama sekali, tapi kamu terlihat so excited..What else can i say? Jealous yang jelas gak bisa dibenarkan sama sekali. Malam ini jadi malam yang panjang bagiku.

Maka kemudian malam ini dalam hening aku berdoa,


Tuhan kuatkanlah aku, berikan kehebatan dalam segala hal yang aku perbuat. Inspirasikan energi romantis dalam diriku sehingga membutuhkan orang yang benar-benar spesial untuk mengalahkanku. Sehingga jika memang aku kemudian kalah, aku tahu dia telah bersama-sama seorang lelaki yang lebih hebat dariku. Dan jika Engkau menggariskan ini semua untuk terjadi, maka ilhamkan pada hamba mu ini hati yang tahan terhadap kegagalan, badan yang tidak pernah mengeluh karena perih.

Minggu, 19 Juli 2009 0 Comments

We've only just begun

Tahun 2009 bener-bener tahun penentuan, semua mimpi semua khayalan dan masa depan dimulai saat ini. Begitu pentingnya hari dan bulan di tahun 2009, aku sampai harus men-capturenya dalam day-to-day agenda, set achievement setiap bulan dan bikin weekly review. Semua ini agar aku tidak sampai terlewatkan, semua agar aku bener-bener bisa graduate semester ini.
Selain berupaya untuk segera keluar dari Brawijaya, aku juga mulai menata karirku ke depan. Seorang teman di Jakarta, Dina, yang sudah lebih dulu mengecap pahit-manis menjadi jobseeker membuka wawasanku ketika kami chatting lewat yahoo. Percakapan yang merubah mindset dan memberikan oase buatku yang saat ini ibarat sedang mengarungi gurun pasir tak berujung.
Dina mengatakan bahwa mencari pekerjaan saat ini memang tak mudah. Ilustrasi yang dia berikan kurang lebih begini, saat ini jumlah produk sarjana S1 begitu melimpah, sehingga database perusahaan juga penuh dijejali para pencari kerja. Begitu berjubelnya antrian para pencari kerja membuat perusahaan dalam posisi tidak mudah melakukan perekrutan. Perusahaan jelas ingin mencari SDM yang cocok dengan apa yang dibutuhkannya. Dina menggunakan kata-kata "cocok" alih-alih kata "terbaik", Dina beragumen bahwa yang dibutuhkan perusahaan tidak melulu paling pintar, atau dengan IPK terbaik di angkatannya tapi lebih kepada kebutuhan SDM pada posisi yang lowong. Perusahaan telah memiliki deskripsi yang jelas terhadap kandidat seperti rjiwa apa yang dibutuhkan. Bisa saja mereka tidak membutuhkan orang pintar tapi orang yang dapat menajdi leader, atau juga yang dibutuhkan orang yang loyal pada perusahaan. Menurut Dina selain doa dan usaha faktor yang dipaparkan diatas ini sebenarnya juga mempengaruhi apakah seseorang cepat kerja atau lama menganggur.
Baru-baru ini sebagai langkah awal dalam mencari kerja, aku mengikuti seminar tentang job preparation di suatu sudut gedung Politeknik Negeri Malang. Pembicara dalam seminar kali ini adalah Bapak Poedyo Oetomo (23 tahun mengabdi pada Chevron ) dan Mbak Dian Arumsari (marketing Holtitex), kedua pembicara ini menguak sisi lain dalam proses rekrutmen kerja yang menurutku cukup informatif dan encourage kita untuk memasuki dunia kerja.

Pak Poedyo memperkenalkan diri sebagai salah seorang karyawan Chevron yang beruntung, bagaimana tidak beliau awalnya hanya seorang instruktur Bahasa Inggris ketika pertama kali masuk Chevron. Beliau bukan dari sisi engineering namun pernah menjabat sebagai Public Relation Manager. Pengalaman beliau dirumuskan dalam 6 tips bagi para pencari kerja agar lebih sukses dalam mencari kerja, yaitu :

1. Saat ini perusahaan sangat membutuhkan tenaga dengan keahlian khusus, pengetahuan tentang quality management dll akan menjadi pembeda antara diterima atau ditolak kerja.

2. Penguasaan Bhs. Inggris maupun bahasa asing lain mutlak perlu

3. Perusahaan multinasional sangat concern terhadap kesehatan, lingkungan dan keselamatan. Bekali diri sehingga bisa menjadi nilai plus ketika interview.

4. Public speaking a.k.a kemampuan berbicara di depan publik, kemampuan mempertahankan argumentasi dan pendirian, debat lebih diutamakan in English.

5. Memahami perbedaan (diversity) jika ingin bergabung perusahaan multinasional

6. Tahu apa yang anda "jual".

Sebelum beliau meninggalkan ruang seminar, aku melemparkan pertanyaan dengan tujuan berusaha menguak lebih jauh apa yang sebenarnya menyebabkan beliau bisa melakukan "quantum leap" dalam karirnya (yang aku rasa pasti ada sesuatu penyebab kesuksesan beliau).

Kalau berbicara tentang karir, saya mungkin adalah orang yang beruntung, start sebagai instruktur bahasa Inggris namun akhirnya punya jabatan cukup strategis di perusahaan. Saya enjoy melakukan apapun tanggung jawab yang diberikan perusahaan, tapi saya juga masih terus aktif dalam kegiatan-kegiatan perusahaan diluar jam kantor. Saya dihafal kawan-kawan karena sikap saya yang mau menerima tanggung jawab diluar pekerjaan rutin yang saya lakukan. Saya mengerjakan sesuatu yang mungkin orang lain hindari karena menuntut waktu dan konsentrasi diluar tugas utama. Tapi saya memang senang melakukannya. Sedikit pengorbanan kemudian terbayar ketika Head Manager memanggil saya untuk mengisi posisi lowong di bagian Manager PR.
Saat itu saya terus terang tidak memiliki pengalaman maupun skill, namun Head Manager begitu yakin, salah satu pertimbangan beliau adalah banyak kawan-kawan merekomendasikan saya dan saya juga tidak buruk dalam melakukan pekerjaan inti saya.Intinya adalah aktiflah dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun organisasi. Berikan pengorbanan sehingga orang-orang akan respect dan menyebut-nyebut nama anda, sehingga peluang makin terbuka. Mungkin ini yang Mas (merujuk pada pertanyaanku) maksud "lucky break" yang saya alami.

Kata-kata ini benar-benar menancap betul dalam memoriku. So we've only just begun :)
Rabu, 15 Juli 2009 0 Comments

Diplokotho(dibodohi,red) Hape !!


“Rapatkan dan luruskan shaf. Matikan HP, sekarang!!!” seruan yang mungkin tidak lazim terdengar pada sebuah jamaah shalat. Seruan mematikan HP ternyata sudah menjadi bagian tidak terpisahkan yang disampaikan oleh Imam sesaat sebelum takbiratul ikram selain merapatkan dan meluruskan shaf. Seruan ini muncul akibat keliwat seringnya suara HP mendadak bak tamu tak diundang berdering ditengah-tengah kekusyukan kita sedang melakukan shalat. HP yang pada jaman Rasulullah belum eksis, mendadak menjadi makhluk superpower yang membuat manusia, notabene penciptanya, malah menjadi budaknya.
HP memiliki daya pikat kuat yang membuatnya tidak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Dari 24 jam dan 7 hari yang dimiliki manusia, bisa saya pastikan HP anda on terus, mungkin hanya tersisa sekitar 1-3 jam seminggu HP anda off untuk sekedar di-charge. HP menjelma menjadi tangan ketiga manusia, ditenteng ketika berbelanja, di-keloni saat kita tidur, menyelinap di saku kemeja ketika rapat dengan bos, mungkin juga menggigil saat menemani kita mandi. Begitu luarbiasa HP ini menembus setiap sudut manusia, bahkan bagian paling sakral sekalipun yakni saat menghadap Allah.

HP memang didesain untuk memudahkan kehidupan manusia (pada awalnya), namun saat ini yang terjadi justru HP membuat kualitas kita sebagai manusia, makhluk berakal menurun. HP sebagai sebuah bentuk kemajuan jaman memang menawarkan keuntungan bagi pemakainya, namun juga ada ongkos yang harus dibayar. Rekreasi dengan keluarga menjadi tidak nikmat, akibat ayah sibuk menerima panggilan lewat HP. Tidak muncul suasana harmonis di rumah akibat masing-masing anggota keluarga asik bermain HP. Sedang bercengkrama dengan kawan mendadak diganggu HP berteriak-teriak memanggil. Bahkan ketika dilapangan tenes hendak servis mendadak HP berdering dan menghentikan permainan.
Saya tidak menyuruh anda untuk berhenti memakai HP lho! tapi alangkah baiknya jika kemajuan teknologi ini kita sikapi dengan bijak. Andalah yang memegang kendali! bukan HP anda. Maka jika memang ada momen-momen penting dimana anda tidak ingin mengangkat HP janganlah kemudian di-silent, matikan saja sekalian, lebih-lebih ketika menghadap Allah.
Senin, 13 Juli 2009 0 Comments

I'd Rather write to you than talk with



Menulis membantuku dalam berlatih mengingat, menganalisa, maupun menarik kesimpulan dari kehidupan sehari-hari yang terfragmentasi secara berpola, hanya saja kepingannya kadang terlalu banyak dan berserakan sehingga pola yang terbentuk menjadi samar. Dengan menulis, aku mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah aku jalani dan jika beruntung maka aku akan dapat melihat semacam benang merah antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya.

Menulis membuat pikiran kita bisa melintasi ruang waktu, kita bisa tiba-tiba berada kembali di masa-masa anak-anak, dan dalam hitungan detik pikiran kita melakukan runut maju menelaah mimpi-mimpi di masa yang bahkan sampai saat ini belum eksis sementara fisik kita tetap di masa sekarang. Kemampuan melakukan evaluasi dan perenungan diri alias merefleksi khas makhluk terbaik ciptaan Allah. Semua kehebatan alam pikiran manusia ini tidak dimiliki oleh makhluk lain ciptaan-Nya, mekanisme seperti ini diulas Stephen R. Covey dalam bukunya yang best seller yaitu 7 habits of highly effective people.

Tiga bulan terakhir adalah masa-masa menulis paling indah yang pernahku rasakan selama hampir seperempat abad eksis di muka bumi. Skripsilah yang membuatku intensif menulis. Aku bisa menulis sambil tiduran, menulis sambil menyilangkan kaki dimeja, menulis sambil membaca, menulis sambil mendengarkan musik, menulis sambil mengudap bahkan menulis sambil melihat orang lalu-lalang di jalan. Semakin beragam gaya dalam menulis maka inspirasi maupun tulisan yang dihasilkan makin beragam pula. Kalau aku mau menulis serius maka posisi tempat duduk aku setel tinggi dan duduk merapat ke meja cara ini membuatku merasa fokus pada tulisan yang akanku buat, biasanya cara semacam ini untuk menulis penelitian atau membuat jurnal. Kalau mau menulis blog, biasanya aku colokin dulu headphone dan scrap semua playlist di winamp, ganti dengan lagu-lagu dengan tempo sedang, macam King of convenience atau Barry Manilow.



Ada saat di mana inspirasi mengalir begitu sempurna, setiap frasa dan kata bisa berkaitan dan semacam menari-nari membimbing gerakan tangan menekan keyboard, keadaan seperti ini very rare dan kalau udah under this circumstances saran saya push aja terus jangan disela bikin kopi atau kesibukan lain. Ini adalah peak performance! Hehe..
Namun yang mungkin sering terjadi adalah keadaan stuck, mau nulis apa, alias tidak tahu bagaimana harus memulai. Keadaan seperti ini jelas akan menyulitkan kita dalam menulis. Prinsipnya adalah otak itu seperti mesin mobil, jadi butuh di starter dulu jangan langsung jalan. Panasi dulu mesin otak anda dengan membaca buku favorit anda, membaca tulisan orang lain yang menginspirasi, kemudian start menulis. Inspirasi bukan ditunggu tapi diraih.
Ada semacam perasaan lega, puas dan segar ketika berhasil menyelesaikan sebuah tulisan. Perasaan ini ibarat candu bagiku agar setiap kondisi memungkinkan maka sebisa mungkin aku menulis. Sungguh mengasyikkan jika tulisan kita diapresiasi oleh orang lain, namun bagiku semua itu adalah bonus sampingan, yang penting tulisan kita bisa memberi warna syukur-syukur menginspirasi itu saja sudah cukup :)
Selamat menulis..



Kamis, 09 Juli 2009 3 Comments

B.I.D (Blessing in Disguised)

Saya mungkin salah satu dari sedikit manusia yang percaya bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang misterius dan rumit. Tuhan tidak selalu sejalan dengan manusia bahkan seringkali apa yang terjadi justru berlawanan dengan apa yang dikehendaki manusia. Tapi yang menjadi luarbiasa adalah apapun ketentuan Tuhan yang kemudian terjadi, manusia tetap mampu menerima dan menjalani baik dengan pahit (bitterly), manis (sweetly), getir (or painfully).
Dan begitulah cara Tuhan bekerja dalam kehidupanku..


Setelah graduate dari SMA, Ibu cuma ingin melihat anaknya kuliah di Brawijaya.
" Di Brawijayakan jurusannya ada banyak! kan kamu bisa pilih mana yang sesuai, ndak perlu kuliah jauh-jauh di ITS!" kata Ibu.

Impianku sebenarnya ingin kuliah di jurusan Teknik Industri ITS Surabaya, tempat favorit lulusan SMA yang tertarik dengan ilmu-ilmu keindustrian. Apalagi dengan embel-embel teknik, wah idola kaum hawa pastinya!
Berjuta anganku melayang membayangkan berkuliah di kota episentrum perekonomian Jawa Timur. Menginjakkan kaki di kampus idaman, yang mungkin untuk mendapatkan satu kursinya maka harus mampu mengalahkan 100 orang dengan keinginan yang sama. Sangat menantang bukan?! tapi semua angan-angan itu musnah, Brawijaya adalah satu-satunya tempat dimana aku akan meneruskan Studi.

Akhirnya setelah melihat-lihat sekian banyak daftar jurusan yang tersedia di Brawijaya, mataku tertuju pada jurusan dengan nama Teknologi Industri Pertanian. Kontan aku langsung mengaitkannya dengan Teknik Industri impianku. Jurusan yang tersedia di Brawijaya yang mengandung kata industri, saat tahun 2003, hanya Teknologi Industri Pertanian, ahh hanya karena ada kata industri hati ini rasanya begitu kepincut. Rasa-rasanya Ibu juga tidak akan keberatan aku kuliah di Teknologi Industri Pertanian Brawijaya.

Ibu, Bapak, Bule' Tanti, Om Tikno, adalah sebagian dari kultur jurusan Sosial (IPS) di keluarga Harjodarsono. Apakah kemudian aku harus menambah lagi dengan berkuliah di jurusan IPS? inilah sebabnya sebisa mungkin aku kuliah di jurusan IPA, meskipun dengannya aku betul-betul struggle. Kalau boleh jujur sebenarnya nilai-nilai mata pelajaran IPS ku jauh lebih baik daripada IPA. Bakat IPS sudah muncul semenjak aku duduk di Sekolah Dasar. Jaman itu, aku lebih suka membaca RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap) daripada berlatih aljabar. Aku juga hafal Ibu kota sebagian besar negara di Dunia ini daripada rumus Sin, Cos, Tangen.
Tapi akhirnya aku ketahui setelah 6 tahun berkuliah, bahwa lebih baik menambah jumlah sarjana IPS di keluargaku daripada harus bersusah-susah menguasai pelajaran eksak.
Kesimpulan memang selalu datang terlambat, itulah sebabnya dalam skripsi Bab Kesimpulan ada dibagian akhir sebelum Daftar Pustaka.


Pengumuman SPMB

Berjuta-juta kata-kata tak mampu aku keluarkan ketika aku dinyatakan diterima kuliah di Brawijaya. Bersyukur karena saat itu tidak sedikit kawan-kawan seperjuangan yang gagal. Rasio kursi di Teknologi Industri Pertanian saat itu 1:15, artinya saat aku merayakan euforia malam itu dengan bersujud syukur di depan kantor rektorat Brawijaya, ada sekitar 15 anak yang mungkin mogok makan dan mengurung diri di kamar. Girang bukan mainan, sampai-sampai senter yang aku pakai buat melihat pengumuman penerimaan mahasiswa baru raib, aku tak peduli!

Potret Sudut TIP sebelum pindah

Tahun pertama di Teknologi Industri Pertanian tak seindah bayangan. Aku menjumpai mata kuliah yang juga sempat menjadi momok bagiku di masa SMA dulu. Tahun pertama aku harus mengikuti praktikum MIPA dasar antara lain: Biologi, Kimia dan Fisika Dasar. Sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan, aku kira akan belajar pengelolaan industri, dasar-dasar mikroekonomi dan semacamnya. Sekitar pertengahan tahun 2007, mata kuliah dasar semacam ini sudah banyak yang dihapus dari kurikullum jurusan. Terlambat! nilaiku sudah terlanjur gawat!

Teknologi Industri Pertanian saat aku masuk masih berumur 5 tahun! pecahan dari Fakutas Pertanian yang kemudian bersama dengan Teknologi Hasil Pertanian dan Teknik Pertanian mendirikan Fakultas Teknologi Pertanian. Hingga saat ini aku masih sulit menjelaskan keorang-orang bahwa aku bukan Mahasiswa Pertanian. Dari segi fasilitas tidak bisa banyak berharap, selain kuliah tidak dalam satu kompleks fakultas, kebanyakan gedung yang digunakan adalah pinjaman dari Fakultas lain. Ironis, padahal Fakultas Teknologi Pertanian rajin menjuarai PIMNAS.

FTP Voteball Club

Aku sempat merasakan tidak nyaman waktu itu, ini jelas bukan kampus yang aku idam-idamkan. Fasilitas yang minim, Dosen S3 tidak banyak, makin suram saja masa depan kurasakan. Sementara aku memilih bertahan, satu demi satu teman-teman angkatanku memutuskan pindah setelah satu tahun kuliah di Teknologi Industri Pertanian. Who can blame them?

Daripada mengutuk kesalahan yang aku perbuat maka aku sibukkan dengan mengikuti berbagai macam kegiatan intrakampus. Ditahun pertama aku sudah bergabung dengan Unit Aktivitas Pers Mahasiswa Brawijaya. Aku juga intens terlibat dengan Program Pengenalan Kehidupan Kampus (Ospek). Karir organisasi aku bangun dengan menjadi staf bawahan alias kacung Ospek tahun 2004. Pada Ospek itu aku menjadi staf Perlengkapan, kerja paling pagi pulangnya paling malam. Mungkin bisa dikatakan kerjaku mirip OB, hehe..suka disuruh-suruh ini dan itu. Aku jalani saja, namanya juga merintis karir. Tahun 2005 aku naik kelas jadi Ketua Seksi Perlengkapan PK2 (Ospek), jabatan ini jelas lebih menantang daripada OB. Aku belajar tentang bagaimana tender berlangsung bahkan memanajemen konflik.

The HamsyonkBand in Memoriam

Setelah cukup bekal pengalaman aku mencoba mendaftar menjadi Ketua Pelaksana pada tahun 2006. Kepemimpinanku kali ini menuai prestasi, MABA FTP juara 2 lomba antar Fakultas Se-Brawijaya, Alhamdulillah, dan gara-gara sering terlibat organisasi ini pula aku punya hubungan cukup baik dengan Bapak-bapak pejabat FTP. Sesuatu yang aku syukuri manfaatnya ketika akan lulus seperti saat ini.
Pengalaman beberapa kali menjadi Ketua Pelaksana dan terlibat dalam Organisasi yang aktif dan enerjik membuat aku ingin menularkan kultur yang sama kepada kawan-kawan seperumahan.
Aku merasa diberi banyak kesempatan oleh Fakultas kecilku ini untuk berkembang menjadi manusia yang lebih baik,merasakan organisasi dilevel-level yang berbeda yang mungkin kalau aku bergabung dengan ITS aku belum tentu punya peluang yang sama mengingat SDM di ITS tentu banyak yang lebih baik.

Meramaikan Gerak Jalan Kelurahan

Selepas aktif di kampus aku terlibat inisiasi Eight Community RW 08, aku dipercaya menjadi ketua periode 2006-2008, organisasi ini meskipun mikro tapi cukup Fun. Banyak kegiatan gila, kreatif dan breakthrough yang ditelorkan oleh Eight Community.
Kolaborasi paling menyenangkan selama di Eight Community dengan Sani, Cico, Heppi dan arek-arek Eight yang lain antara lain adalah Pertunjukkan Live "Delapan Mata" , Buletin "Eight Post", Pembuatan Blog Eight Community, dan Syuting Film Ayat-ayat Cinta Tlogomas", semua proyek ini origin dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Delapan Mata Sebelum Show

Aku bersyukur punya kawan-kawan kreatif, cerdas dan pemimpi macam mereka, segala hal menjadi mungkin. Kalau saja aku bergabung dengan ITS mungkin aku tidak akan memiliki kesempatan bersama mereka.

Eight-ers Wedding Crasher

Suatu ketika aku memohon pada Tuhan agar mengubahku menjadi seekor burung, agar aku bisa terbang menjauh dari kekacauan hidup. Tapi Tuhan tidak merubahku, Dia tidak mengabulkan doaku, justru Tuhan menunjukkan padaku a wonderful world..

Bersama dengan kawan-kawan TIP, aku untuk pertama kali dalam hidupku menginjakkan kaki di Pulau Dewata, hal ini terjadi pada tahun 2007. Demi mengisi waktu liburan yang cukup panjang Aku, Hisep, Budi dan Berizka memutuskan untuk melancong ke Pulau Bali.
Bali here we Come

Semenjak Bali ditetapkan menjadi 10 pulau terindah didunia membuat kami menggebu ingin menjadi saksi keindahan tersebut. Apalagi mungkin setelah tahun 2007, masing-masing dari kami akan disibukkan dengan berbagai macam aktifitas akademik menuju kelulusan.

Sensualitas Pulau Dewata

Berbekal 500 ribu rupiah kami menghabiskan 4 hari 3 malam di Pulau Bikini. Aku awalnya tidak terlalu yakin bisa survive, namun kawan-kawan yang mendampingiku saat ini adalah orang-orang ahli survival alias ahli bertahan hidup. Bagaimana tidak, ketika menjadi Maba mereka sudah tidur beralaskan rumput basah dengan suhu 17 derajat celcius di perbukitan Coban Talun selama 2 hari. Fisiknya ditempa jurit malam 2km menerobos flora hutan di kawasan utara Malang itu. Selepas Maba mereka membantuku melaksanakan Ospek jurusan ditempat yang sama. Bedanya mereka kali ini harus mensurvei medan dengan kemping 3 hari sebelum hari H. Setiap malam-malam yang mereka lewati disana tanpa dikover sinyal handphone, musik yang mereka dengar adalah suara-suara lolongan binatang, dan pada hari kedua mereka kehabisan makanan dan bertahan dengan memakan ubi tersisa.

kika: Hisep, Pak Djoger, Andik, Budi

Dengan mereka aku berfoto bersama owner Djoger Bali, dengan mereka aku tinggal di penginapan 20 rb semalam dibagi dua, dengan mereka aku merasakan mabuk laut pertamaku di penyebrangan muncar-gilimanuk.Mungkin jika aku jadi bergabung dengan ITS, aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di Pulau Bali.


Thanks Nestle Indonesia

Aku juga diberi kesempatan mencicipi magang kerja di PT. Nestle Indonesia Kejayan Factory. Kebetulan saat aku melamar, perusahaan sedang membutuhkan mahasiswa dengan background industri pertanian. Sungguh pengalaman dan kesempatan luar biasa bisa merasakan menjadi bagian dari PT. Nestle Indonesia selama 4 bulan. Aku memiliki networking baru, wawasan baru dan melihat langsung pembuatan susu Dancow. Susu yang merupakan favorit aku sewaktu kecil dulu.
Di Teknologi Industri Pertanian pula cintaku bersemi pada suatu sore, kisah ini mungkin akan aku ceritakan pada kesempatan yang lain.

Terimakasih ya Allah, tidak semua keinginanku Kau kabulkan, Kau yang lebih mengerti apa yang sebenarnya baik bagiku, entah kuliah di Harvard atau TIP esensi kuliah tetap sama, mungkin aku tidak terlalu pandai dalam mensyukuri kehidupan yang Kau beri, tapi tulisan ini adalah salah satu bentuk how gratefull i am ;)

 
;