Rabu, 04 Februari 2009

Journal 02: Even Beckham Start From The Bench



Dunia saat ini menjadi serba instan, skema "menjadi kaya dengan cepat" atau "kaya tanpa kerja" terlihat begitu menggiurkan dan tampak sangat menggoda. Mie goreng yang instan pula nampak menggiurkan dan menggoda setiap orang untuk mnikmatinya bukan? Namun semua seringkali sesat dan menipu!
Millenium dimana banyak individu-individu berperilaku secara otomatis, yang kepribadiannya telah dikarbit sedemikian rupa melalui kursus-kursus kperibadian sehingga senyumnya begitu sintetis, percakapan tanpa makna dan manipulatif. Semua dengan satu harapan mencari jalan pintas, dengan menambal sulam kperibadian, demi keuntungan pribadi. Sangat mudah menemui bentuk-bentuk praktek seperti itu saat ini, dunia penuh dengan muka-muka pria wanita pencari jalan pintass, berharap dapat melompati satu atau dua fase pertumbuhan demi menghemat waktu atau tenaga namun tetap mendapat hasil yang diharapkan(malas). Praktek ini terjadi di semua sendi kehidupan individu, keluarga, perkawinan dan organisasi.
Padahal secara alamiah alam mengajarkan prinsip tumbuh dan berkembang. Pada masa balita, seorang anak belajar untuk berguling, duduk, merangkak, kemudian berjalan hingga berlari. Tiap tahap penting dan membutuhkan waktu. Lalu apa yang terjadi jika kemudian kita memintasi sebuah proses dalam tahap tumbuh dan berkembang? Ambil contoh kita adalah pemain tenis yang baru 3 bulan berlatih kemudian terjun ke dalam game tataran tenis profesional, apa yang terjadi? Apakah dengan berpikiran optimis, yakin dan positif (kepribadian manipulatif) akan mampu mengantarkan hasil yang diharapkan?

Jawabannya tidak akan bisa. Hukum alam sudah jelas, tidak bisa melawan hukum alam tersebut. Setiap tahap tumbuh dan berkembang bukan untuk dilanggar atau diabaikan!
Maka jika berada di tingkat dua dan hendak ke tingkat lima maka lalui tingkat tiga terlebih dahulu..
Perjalanan Seribu mil dimulai dengan langkah pertama...
Hindari jalan pintas pada proses alami pertumbuhan, jangan pernah "membeli" budaya produktifitas, kualitas, semangat kerja dan peningkatan penjualan dengan gaya bicara kuat, latihan senyum dan bahagia buatan, kata-kata manipulatif, merger, akuisisi, kekerasan,paksaan, karena pondasi ini begitu lemah mengungkit kepercayaan sehingga malah akan mendatangkan kesuksesan semu.

Lihatlah Beckham, seorang superstar sepakbola, he starts from the bench! Dan tidak straight into the game..
so respect the process..


2 Comments:

Yudha lagi mengatakan...

Inti dari ini semua ini, adalah menghatgai proses atas segala sesuatu...

(yah?)

Andik mengatakan...

yups! correct, semua butuh proses, dan proses lah yang membuat kita tumbuh dan berkembang. Jadi jangan hidari (memintasi) sebuah proses, tapi nikmati aja..

Posting Komentar

 
;