Whuiiiihhhh itu kata-kata yang pas untuk mneggambarkan bagaimana saya berkaca-kaca
Didepan layar bioskop. Kalau saja saya loss perasaan saya, saya gak gengsi sama yayang dan saya lupain status jantan tulen mungkin saya sudah nangis berok-berok di bioskop. Dan for the first time saya dapat seat yang Cuma 3-4 baris dari layar. Bener-bener berasa masuk dan ikut merasakan sakitnya seorang aisha dan gundahnya seorang Fachri..oughhh!! Awalnya saya memang samasekali belum pernah membaca Cuma menyentuh aja buku karya Habib tersebut. Entah meski semua orang bilang novelnya begitu bagus dan adik saya juga punya di rumah tapi saya tetap merasa belum saatnya saya membaca novel itu.
Dan mungkin gara-gara saya belum baca novel spektakuler tersebut, saya jauh dari ekspektasi tinggi para pembaca novel. Saya benar-benar menempatkan film ini ibarat soto ayam yang belum saya cicipin, jangankan dicicipin nyium baunya aja tidak. Biar surprised se terkejut-kejutnya. Dan saya memang benar-benar terkejut, film ini menawarkan rasa yang berbeda dari film-film yang saya liat sebelumnya. Jauh dari bumbu-bumbu sex, humor nakal dan genit dan cewek-cewek seksi (meskipun saya bisa bilang cewek-cewek yang ada difilm ini bener-bener kualitas 1). Belum lagi nuansa Islam yang begitu kental.
Jujur saja film ini benar-benar menggugah jiwa keislaman saya yang selama ini kering. Ya Allah saya jadi rindu hidup dalam keadaan seperti lingkungan tempat tinggal Fachri. Selalu dihiasi dengan kedekatan dengan Rabbi. Gak ada Bokep, gak ada sinetron gak mutu, Kedekatan dengan wanita gak sembarangan, gak hedonis, sangat religius. Wuaahhh rasanya sejuk sekali hidup ini.
Tokoh Maria yang bisa membaca Qur'an bahkan dengan bangga melantunkan surah Maryam ketika dalam perjalanan di suatu bis bersama Fachri membuat saya merenung. Surah apa yang baru-baru ini menambah daftar hafalan Surah pendek saya?! Maria yang bukan Islam begitu ceria melantunkan ayat Quran. Saya termenung. Saya tiba-tiba prihatin dengan keadaan saya sendiri. Saya lebih sering menyanyikan lagu "wonderwoman" daripada melantunkan ayat Quran. Ada semacam ketakjuban dalam diri saya melihat Islam yang begitu lekat tergambar jelas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Begitu religius, bgitu indah, semacam menunjukkan the real Islam, the real moslem Islam yang bukan hanya dalam ibadah saja, tapi juga dalam setiap derap langkah dan setiap denyut jantung. Saya merinding melihat kehebatan Islam yang mungkin bisa dibilang jarang saya temui di kehidupan saya pribadi.
Saya belum pernah merasakan sensasi seprti ini sebelumnya, sensasi ketakjuban terhadap bagaimana seorang muslim yan ditunjukkan oleh film ini. Saya yakin mungkin akan ada yang bilang bahwa film ini masih kurang religius, kurang islami, masih kurang mewakili novelnya. Namun satu hal saya merasa film ini berhasil mempengaruhi saya dalam bersikap kemudian. Islam saya Islam turunan, dari bapak dan Ibu saya, tapi melalui media film Ayat-ayat Cinta ini saya tergugah untuk lebih memahami lagi agama saya. Ternyata pemahaman saya masih dangkal terhadap agama saya sendiri.
Fachri juga digambarkan begitu perfect, tampan dan sisi religius dan karakternya yang berani benar-benar membuat saya kesengsem. Adegan heroik Fachri yang menolong seorang Aisya dalam bus begitu fantastik. Fachri tidak main otot tapi malah menggunakan dalil-dalil dan hadist Rasulullah. Subhanallah !saya benar-benar terhanyut dibuatnya. Ditengah kepungan film-film asing yang menghadirkan kevulgaran, porno, sex bebas fil ini benar-benar menjadi oase.
Saya yakin setiap orang akan mengintepretasikan film ini dengan caranya masing-masing artinya tidak menutup kemungkinan anda akan mendapatkan moral dari film ini mungkin lebih atau kurang daripada saya.
Saya rekomendasikan kepada anda pasangan suami-istri dan remaja terutama kaum muslim untuk menonton film ini. Film yang mendobrak arus tuyul, memedi dan kuntil-kuntilan. Film yang bebas dari payudara, sex bebas, lelaki berdada bidang, gak ada bikini yang ada keindahan dunia Islam. The lost World !!(source foto ayat-ayat cinta dari http://www.ayatayatcintathemovie.com/img/wallpaper1/w4_800.jpg)
0 Comments:
Posting Komentar