Selasa, 06 Desember 2011

Atas Nama Tjinta

"Kamu gak usah keluar, kamu gak usah bingung, 150 juta itu aku yang nyari, aku juga yang keluar, kamu tau beres" kata temenku kepada 'calon' pasangannya.

Begitulah komitmen sebut saja Jono kepada Jona. Jono rela keluar dari instansi yang sama, rela bayar penalti, demi Jona bisa hidup bersama. Dan aku tegaskan ini bukan serial drama TV, ini riil terjadi di sebuah instansi bukan main.

Tidak sampai disitu saja, Jono sudah pernah melakukan hal-hal gila dalam hidupnya hanya untuk meyakinkan Jona bahwa Jono sungguh cinta bukan buatan. Jono sudah pernah keliling jawa (almost jawa) cuma buat ngrekam ekspresi ucapan selamat ultah buat Jona dr rekan-rekan yg tersebar seluruh Jawa, ini belum termasuk sejuta kebaikan dan perhatian Jono yang tidak tertangkap 'kameraku'. Jono really crazy about Jona.

Dalam hati aku iri dengan kesungguhan seorang Jono, sungguh bukan main apa yang sudah dilakukannya. Jono menantang takdir, Jono menulis ulang takdirnya sendiri,Jona yang dulu apatis sekarang malah jatuh simpatis. Dia 'declare' akan keluar dari institusi demi mewujudkan langkah meminang Jona. Tindakan dia jauh dari sikap pengecut seperti aku.

Alih-alih berperilaku heroik macam Jono, dalam hal mencari tjinta
atau memperjuangkan tjinta, akhir-akhir ini aku sangat konservatif! Main aman, kurang berani, kurang intuitif. Rasa-rasanya aku bukan lagi seorang idealis dan optimis, sekarang lebih pragmatis!

Kemauannya tinggi, tapi ga mau repot ga mau effort *toyor pala sendiri*

0 Comments:

Posting Komentar

 
;