Disela-sela mengerjakan revisi, menonton tivi menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan lagi. Kalau dulu jaman masih aktif kuliah dan berorganisasi, nonton tivi mungkin hanya jam 21-22 atau jam 6-7 pagi. Kalau gak ada tayangan bola ya rasanya tidak ada keinginan untuk berlama-lama didepan tivi.
Televisi, yang mulai diteliti sejak tahun 1883 (link), menjadi salah satu alternatif hiburan rakyat yang murah meriah. Hampir sebagian besar rumah tangga Indonesia memiliki televisi. Televisi merupakan media audio visual yang mampu merebut 94% saluran masuknya pesan–pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga.
Hmmm..televisi bener-bener merupakan media promosi yang luar biasa...
Reality Show
Salah satu bentuk acara televisi yang sedang naik daun di Indonesia adalah tayangan reality show.
Di hampir setiap channel televisi Indonesia pasti memiliki satu atau dua program reality show sebagai menu acaranya. Akhir-akhir ini saya mencermati tren makin vulgar dan over expose yang ditunjukkan beberapa tayangan reality show. Kalau dulu Katakan Cinta mengekpos perjuangan seseorang untuk menyatakan cinta (dan menurut saya menarik, lucu dan menghibur tanpa ada adegan berkelahi atau rebut2an cowok atau cewek), kali ini Termehek-mehek (TTM) besutan TransTV menjadi fenomena baru reality show. Biasanya reality show tidak akan mengekspos lebih jauh kehidupan orang atau privasinya contohnya kalau besutan SCTV sih, yang acara comblang-comblangan gitu paling cuma tau data-data berkisar nama, rumah dan tampangnya mereka aja. Tapi di TTM kita bisa mengikuti kisah-kisah yang bisa dibilang sangat private, dan menyangkut aib seseorang. Lhoh bagaimana bisa? meskipun TTM ini memfokuskan diri pada pencarian orang hilang, namun dalam banyak episode yang terjadi adalah drama pengungkapan aib seseorang. Orang yang hilang ternyata PSK, atau tukang kawin atau playboy kelas kacang dan masih banyak lagi. Satu episode TTM menyajikan seorang pria beristri yang menghamili cewek lain (klien TTM), malah terpergok sedang pacaran sama cewek lainnya lagi alias ada 3 cewek jadi korban pria itu. Dan pria ini diekspos gitu aja depan kamera. Alias jutaan mata pemirsa Indonesia menyaksikan tingkah polah si Buaya. Apa gak namanya buka Aib ni?
Sejenis dengan TTM acara di RCTI dengan titel Mata-Mata bertujuan memberikan bantuan klien untuk membuntuti dan memata-matai (ya namanya mata2) kegiatan orang yang diminta oleh klien. Si kroban di ikuti selama tia hari dan setiap kegiatannya di record dengan kamera untuk dilaporkan ke klien.
Kalau Orang Ketiga, acara di mana ya lupa!, ini malah lebih "ngeri" lagi, dan bahkan mempersenjatai diri dengan "pen camera" dalam setiap aksi-aksi pembuntutan atau pencarian informasi. Alhasil ada juga yang kepergok lagi selingkuh di kamar, ada lagi yang begini dan begitu hehehe Wes semacam gak ada lagi yang namanya privasi!
Okeh kayaknya malah kebablasan nggiring pembaca untuk menonton acara diatas yach!!,hehe
Kesimpulan
Saya memang tidak membahas masalah keaslian tayangan reality show di Indonesia, karena terus teranng di dunia showbiz kayak gini semua masuk daerah "abu-abu", benar- salah jadi tidak ada pembatas yang jelas. Saya malah cenderung menyoroti masalah overexpossed yang ditujukkan oleh Reality Show generasi baru diatas.
Memang asik sich nonton acara yang dilabelin reality show tersebut karena memang terkadang menyuguhkan sebuah jalan cerita yang kadang unexpected banget. Namun lagi-lagi terkadang saya jadi bertanya-tanya bukankah ini berarti sesama kita sudah saling tidak bisa menutup aib saudara kita sendiri? bukankah jika ini terjadi kita ibarat makan daging saudara kita sendiri?? Lalu?
Meskipun saya bukan Muslim yang baik tapi koq saya merasa ada yang tidak benar dengan fenomena reality show dewasa ini.
Bagaimana menurut anda?
Source foto:
1. Taufik
2. bocah iseng
(Source Televisi& Reality Show literatur:
1. petra file
Televisi, yang mulai diteliti sejak tahun 1883 (link), menjadi salah satu alternatif hiburan rakyat yang murah meriah. Hampir sebagian besar rumah tangga Indonesia memiliki televisi. Televisi merupakan media audio visual yang mampu merebut 94% saluran masuknya pesan–pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga.
Dwyer (1988) mengatakan televisi mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Secara umum orang akan mengingat 85% dari apa yang mereka lihat di televisi, setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian.
Televisi adalah the most seductive,the most persuasive, the most influential from of mass communication (Fred Allen, Cross, 1983)
Hmmm..televisi bener-bener merupakan media promosi yang luar biasa...
Reality Show
Salah satu bentuk acara televisi yang sedang naik daun di Indonesia adalah tayangan reality show.
Reality Show adalah suatu acara yang menampilkan realitas kehidupan
seseorang yang bukan selebriti (orang awam), lalu disiarkan melalui jaringan
TV, sehingga bisa dilihat masyarakat. Reality show tak sekadar mengekspose
kehidupan orang, tetapi juga menjadi ajang kompetisi, bahkan menjahili orang
(Widyaningrum dan Christiastuti, Agustus, 2004).
Di hampir setiap channel televisi Indonesia pasti memiliki satu atau dua program reality show sebagai menu acaranya. Akhir-akhir ini saya mencermati tren makin vulgar dan over expose yang ditunjukkan beberapa tayangan reality show. Kalau dulu Katakan Cinta mengekpos perjuangan seseorang untuk menyatakan cinta (dan menurut saya menarik, lucu dan menghibur tanpa ada adegan berkelahi atau rebut2an cowok atau cewek), kali ini Termehek-mehek (TTM) besutan TransTV menjadi fenomena baru reality show. Biasanya reality show tidak akan mengekspos lebih jauh kehidupan orang atau privasinya contohnya kalau besutan SCTV sih, yang acara comblang-comblangan gitu paling cuma tau data-data berkisar nama, rumah dan tampangnya mereka aja. Tapi di TTM kita bisa mengikuti kisah-kisah yang bisa dibilang sangat private, dan menyangkut aib seseorang. Lhoh bagaimana bisa? meskipun TTM ini memfokuskan diri pada pencarian orang hilang, namun dalam banyak episode yang terjadi adalah drama pengungkapan aib seseorang. Orang yang hilang ternyata PSK, atau tukang kawin atau playboy kelas kacang dan masih banyak lagi. Satu episode TTM menyajikan seorang pria beristri yang menghamili cewek lain (klien TTM), malah terpergok sedang pacaran sama cewek lainnya lagi alias ada 3 cewek jadi korban pria itu. Dan pria ini diekspos gitu aja depan kamera. Alias jutaan mata pemirsa Indonesia menyaksikan tingkah polah si Buaya. Apa gak namanya buka Aib ni?
Sejenis dengan TTM acara di RCTI dengan titel Mata-Mata bertujuan memberikan bantuan klien untuk membuntuti dan memata-matai (ya namanya mata2) kegiatan orang yang diminta oleh klien. Si kroban di ikuti selama tia hari dan setiap kegiatannya di record dengan kamera untuk dilaporkan ke klien.
Kalau Orang Ketiga, acara di mana ya lupa!, ini malah lebih "ngeri" lagi, dan bahkan mempersenjatai diri dengan "pen camera" dalam setiap aksi-aksi pembuntutan atau pencarian informasi. Alhasil ada juga yang kepergok lagi selingkuh di kamar, ada lagi yang begini dan begitu hehehe Wes semacam gak ada lagi yang namanya privasi!
Okeh kayaknya malah kebablasan nggiring pembaca untuk menonton acara diatas yach!!,hehe
Kesimpulan
Saya memang tidak membahas masalah keaslian tayangan reality show di Indonesia, karena terus teranng di dunia showbiz kayak gini semua masuk daerah "abu-abu", benar- salah jadi tidak ada pembatas yang jelas. Saya malah cenderung menyoroti masalah overexpossed yang ditujukkan oleh Reality Show generasi baru diatas.
Memang asik sich nonton acara yang dilabelin reality show tersebut karena memang terkadang menyuguhkan sebuah jalan cerita yang kadang unexpected banget. Namun lagi-lagi terkadang saya jadi bertanya-tanya bukankah ini berarti sesama kita sudah saling tidak bisa menutup aib saudara kita sendiri? bukankah jika ini terjadi kita ibarat makan daging saudara kita sendiri?? Lalu?
Meskipun saya bukan Muslim yang baik tapi koq saya merasa ada yang tidak benar dengan fenomena reality show dewasa ini.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menurutpi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya.” H.R. Muslim.
Bagaimana menurut anda?
Source foto:
1. Taufik
2. bocah iseng
(Source Televisi& Reality Show literatur:
1. petra file
4 Comments:
Termehek2 adalah skenario....
gak real...
mari ngene nonton reality show dianggap dosa karo MUI hahahaha... tp ada untungnya nnton reality show..
apalagi yang memergoki penipu, biar kapok ditonton seluruh Indonesia..biar malu dan gak bisa melakukan tipu muslihatnya lagi..
apa ini gak termasuk advantage dari sebuah reality show yang emang bertujuan demi meng"clear"kan masalah si klien??
Memang pas gogling saya juga baca artikel dan tulisan orang-orang yang memvonis reality show Indonesia itu skenario (coz kadang emang jalan ceritae bisa unbelievable,smcm gak real like u said Sani!)dan kalo pun itu skenario?! mungkin Sani bisa kasi kita referensi bukti2 kalo itu skenario?hehe..biar valid Bro!
And Yudha, ya emang sich meng"clear"kan masalah bisa jadi advantage tapi yang saya garis bawahi adalah cara-cara mereka membuka aib seseorang. Terkesan sudah tidak ada lagi yg namae privasi, ya terlepas dia memang bajingan atau bukan tapi namanya privasi kan semua orang punya :)
hehe..bener2 kontroversi ni reality show!
Hey!kalo skenario, berarti bukan reality show dunk!secara definisi reality show kan acara yang menampilkan realitas kehidupan bukan seleb?!
reality show=sinetron ??
Posting Komentar